Minggu, 22 Desember 2013

BENTUK-BENTUK TEATER DI INDONESIA

Bentuk-bentuk teater di Indonesia terbagi menjadi 4, yaitu :

  1. Teater rakyat, yaitu teater yang didukung oleh masyarakat kalangan perdesaan, bentuk teater ini memiliki karakter bebas tidak terikat oleh kaidah-kaidah pertunjukan yang kaku, sifatnya spontan, dan improvisasi. Contohnya : Lenong, Ludruk, Ketoprak dan lain sebagainya.
  2. Teater kraton, yaitu teater yang lahir dan berkembang dilingkungan kraton dan kaum bangsawan. Pertunjukan dilaksanakan hanya untuk lingkungan terbatas dengan tingkat artistik yang sangat tinggi dan cerita berkisar padakehidupan bangsawan yang dekat dengan dewa-dewa. Contohnya : Teater Wayang.
  3. Teater urban atau kota-kota. Teater ini masih membawakan idiom bentuk rakyat dan kraton. Teater jenis ini lahir dari kebutuhan yang timbal dengan tumbuhnya kelompok-kelompok baru dalam masyarakat dan sebagai produk dalam kebutuhan baru, sebagai fenomena modern dalam segi pertunjukan di Indonesia.
  4. Teater kontemporer, yaitu teater yang menyampaikan peranan manusia bukan sebagai tipe sosial, melainkan sebagai tipe individu. Dalam dirinya terkandung potensi yang besar untuk tumbuh dengan kreatifitas yang tanpa batas. Pendukung teater ini masih sedikit yaitu orang-orang yang mengikuti teater secara serius mengabdikan hidupnya pada teater dengan melakukan pencarian eksperimen sebagai bentuk teater untuk mewujudkan teater Indonesia masa kini.

Semoga informasinya bermanfaat. Terimakasih :)

Sabtu, 21 Desember 2013

SENI TEATER



Sejarah Seni Teater

      Kata teater atau drama berasal dari bahasa Yunani yaitu "Theatrom" yang berarti "Seeing Place" ( Inggris). Tontonan drama memang menonjol Percakapan (Dialog) dan gerak-gerik para pemain (aktif) di panggung. Percakapan dan gerak-gerik di peragakan berdasarkan cerita tertulis dalam naskah. Dengan demikian, penonton dapat langsung mengikuti dan menikmati cerita tanpa harus membayangkan.
      Teater sebagai tontonan sudah ada sejak zaman dahulu. Bukti tertulis pengungkapan teater sudah ada sejak abad ke-5 SM. Hal ini didasarkan temuan naskah teater kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 456-525 SM. Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa.
      Lahirnya bermula dari ucapan keagamaan yang dilakukan para pemuka agama, lambat laun upacara ini berkembang, bukan hanya berupa nyanyian, pujian-pujian melainkan juga do'a dan cerita yang diceritakan dengan lantang, melainkan upacara keagamaan lebih menonjolkan penceritaan.
      Sebenarnya istilah teater menunjuk pada gedung pertunjukan. Sedangkan istilah drama menunjuk pada pertunjukan, namun kini cenderung orang untuk menyebut pertunjukan drama dengan istilah teater.


Unsur-Unsur Dalam Teater
      Unsur-unsur dalam teater antara lain :

1. Naskah/Sekenario
      Naskah atau sekenario  berisi kisah dengan nama tokoh dan dialog yang diucapkan.

2. Pemain
      Pemain merupakan orang yang memerankan tokoh tertentu. Ada 3 jenis pemain, yaitu :
  •         Pemeran Utama
  •         Pemeran Pembantu
  •         Pemeran Tambahan atau Figuran
Dalam film atau sinetron, pemain biasanya disebut Aktris untuk Perempuan dan Aktor untuk laki-laki.

3. Sutradara
      Sutradara adalah seseorang yang memimpin jalannya produksi, dari pra-produksi sampai pasca produksi baik dari segi kreatif maupun teknis dengan menggunakan sistem single kamera, didalam ruangan atau diluar ruangan.

4. Properti
      Properti merupakan sebuah perlengkapan  yang diperlukan dalam pementasan teater. Contoh : Kursi, meja, robot, hiasan ruangan dekorasi dan lain-lain.

5. Penataan
      Seluruh pekerja yang terkait dengan pementasan teater antara lain :
  • Tata Rias adalah cara mendandani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan.
  • Tata Busana adalah pengaturan pemakaian pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : Pakaian sekolah berbeda dengan pakaian harian.
  • Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung.
  • Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara.

Semoga informasinya bermanfaat. Terimakasih :)